Liputan6.com, Jakarta - Presiden dan Wakil Presiden terpilih akan dilantik dalam waktu dekat. Urusan kabinet juga akan segera disinggung termasuk, soal jaksa agung.
Wacana yang menyeruak mengenai sosok jaksa agung yaitu, apakah akan berasal dari partai politik atau profesional.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud Md menyebut, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tahu mana yang baik untuk posisi jaksa agung ke depan.
"Itu terserah Presiden. Presiden tahu mana yang baik," kata Mahfud di Jakarta, Kamis 3 Oktober 2019.
Saat ditegaskan namanya masuk dalam bursa tersebut, Mahfud memilih tak menjawab dan menghindari. Dia langsung masuk ke dalam mobilnya.
Ditengarai, perihal jaksa agung ini juga membuat hubungan Nasdem dan PDIP sempat memanas. Nasdem disebut-sebut menginginkan kursi itu dengan menggadaikan jatahnya di kabinet. Namun, belum menemui jalan mulus.
Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Sekjen Nasdem Johnny G Plate membantahnya. Menurutnya itu hanya gosip belaka.
"Itu kan gosip-gosip, yang bikin waktu kami habis. Kamu hanya ngomong gosip saja, kami sedang ngurus negara di sini. Jangan kamu tanggapi yang gosip-gosip. Itu gosip," kata dia.
Jokowi Sebut Bukan dari Parpol
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan, Jaksa Agung periode 2019-2024 tidak akan berasal dari kalangan partai politik. Diketahui saat ini, Jaksa Agung Prasetyo merupakan kader Partai NasDem.
"Jaksa Agung pasti bukan dari parpol," ujar Jokowi saat bertemu dengan para pemimpin redaksi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 13 Agustus 2019.
Soal siapa orang tersebut, Jokowi belum mau mengungkapnya. Dia memberikan clue, bahwa dirinya pasti memperhatikan suku, etnis dan agama dalam memilih Jaksa Agung.
Sebelumnya, Presiden Jokowi segera mengumumkan susunan kabinet baru di periode kedua kepemimpinannya. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini membocorkan sedikit ciri menteri yang akan duduk bersama di kabinetnya lima tahun mendatang.
"Yang jelas di bawah 30 tahun ada, di bawah 35 tahun juga ada," kata Jokowi.
Menteri-menteri yang akan menjabat di pemerintahan kelak, kata Jokowi, adalah mereka yang bisa mengeksekusi ide dan gagasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi lembaga yang dipimpinnya.
"Kabinet ini menggambarkan rencana kami untuk bekerja lebih cepat," ujar Jokowi.
Disinggung kapan rencana pengumuman susunan kabinet, Jokowi masih mengunci rapat hal tersebut.
"Tunggu sajalah," kata Jokowi.
Jokowi tidak merinci apakah pengumuman tersebut akan dilaksanakan sebelum atau sesudah pelantikan.
"Sebelum atau sesudah (pelantikan) tidak masalah. Ini bentuknya reshuffle kabinet biasa," kata Jokowi.
No comments:
Post a Comment