:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2855305/original/011993900_1563326056-guru_nining.jpg)
Liputan6.com, Pandeglang - Bantuan bagi guru Nining dan Eby suaminya, terus mengalir. Bantuan tersebut berupaa uang tunai hingga matrial bahan bangunan untuk membangun rumah agar layak huni. Bangunan yang kini ditinggali guru Nining tak layak huni karena satu atap dengan toilet SDN Karyabuana 3, di Kecamatan Cigeulia, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Rumah Nining dan Eby yang hancur karena sudah lapuk, kini akan dibangun kembali dengan matrial bangunan dan sumbangan dari para donatur yang dilokasi rumah asal mereka yang telah rusak.
"Saya datang ke sini (rumah guru Nining), kebetulan juga ada kegiatan di dekat sini. Saya baca pemberitaan yang sedang heboh di Pandeglang ini," kata AKBP Indra Lutrianto, Kapolres Pandeglang, dirumah Guru Nining, Rabu (16/07/2019).
Indra mengaku prihatin dengan kondisi pahlawan tanpa tanda jasa itu, yang terus berupaya mendidik siswa di SDN Karyabuana 3 agar cerdas, namun tidak memiliki tempat tinggal yang layak, karena keterbatasan ekonomi.
Nining dan suaminya harus bekerja keras, untuk bertahan hidup dan menyekolahkan putra putrinya. Putra pertamanya telah lulus SMA dan kini merantau ke Jakarta untuk bekerja. Sedangkan putri keduanya tengah mengenyam pendidikan di Ponpes Darul Ullum, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Honor sebagai guru sebesar Rp 350 ribu disimpan untuk biaya pendidikan anaknya. Kebutuhan sehari-harinya, untuk makan, ditunjang dari warung hasil jualan jajan anak-anak di dalam sekolah SDN Karyabuana 3.
"Saya prihatin (setelah) melihat pemberitaan yang di muat di media. Saya melihat dan datang ke sini, tadi memang kondisi rumah Ibu Nining ini temboknya mepet dengan WC, disebelahnya dibangun (rumah)," terangnya.
Usai berbincang dengan Nining, Indra mengungkapkan kalau guru honorer itu masih berharap bisa menjadi guru dengan status PNS atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Indra berjanji akan membicarakan keinginan Nining dengan Bupati Pandeglang, Irna Narulita maupun dengan Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Pandeglang.
"Mungkin akan saya sampaikan ke Bupati, atau kepada kepala Dinas Pendidikan, supaya bisa menindaklanjuti keinginan dari ibu guru Nining. Semoga guru Nining tetap bertahan dan mencapai cita-cita yang dia inginkan," ujarnya.
Dapur dalam Toilet
Cerita tentang Nining (44), guru honorer yang terpaksa membuat rumah satu atap dengan toilet sekolah sejak dua tahun terakhir membuat heboh dunia maya. Nining membangun rumah dari triplek dengan atap asbes dan berlantai tanah berukuran tiga kali enam meter, tepat di samping toilet sekolah. Dapurnya ada di dalam toilet guru dan siswa.
"Dua tahun (tinggal di sini). WC (gabung) tempat masak, kalau tidur di samping WC, WC murid dan guru," kata guru honorer ini saat ditemui di kediamannya, Senin (15/7/2019).
Agar tidak merasakan bau pesing yang menyengat dari dalam WC, Nining dan Eby suaminya, harus rajin membersihkan toilet.
"WC enggak direnovasi. Sudah lama. Musala tempat salat guru, saya taruh kompor. Enggak bau, saya bersihkan sendiri, tanggung jawab," terangnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Nining seorang guru honorer yang telah mengabdi selama lima belas tahun di SDN Karya Buana 3, Pandeglang, Banten, Tinggal di gubuk sederhana bersama keluarga bersebelahan dengan toilet sekolah.
No comments:
Post a Comment