Liputan6.com, Jakarta -a Operasional tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) atau Japek elevated telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Kamis (12/12/2019). Jalan tol layang ini memiliki panjang 36,4 kilometer, membuatnya dinobatkan menjadi tol layang terpanjang di Indonesia.
Dibangunnya tol ini diklaim bakal mengurangi macet di tol Jakarta-Cikampek existing hingga 30 persen. Lebih lanjut, simak 5 fakta tol layang japek yang dirangkum liputan6.com berikut ini:
1. Tarik Ulur Pembukaan
Sebelumnya, tol layang Jakarta-Cikampek dijadwalkan beroperasi tanggal 15 Desember mendatang. Namun karena ada beberapa bagian jalan yang harus diperbaiki, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan pembukaan jalan tol layang akan diundur jadi 20 Desember.
"Digeser menjadi tanggal 20 Desember karena ada yang perlu diselesaikan sehingga mengurangi kenyamanan. Selain itu, pada periode tersebut diprediksi menjadi puncak lalu lintas libur Natal dan Tahun Baru 2020," ungkapnya beberapa waktu lalu.
Namun pada akhirnya, perbaikan jalan selesai sebelum tenggat waktunya, sehingga operasional tol layang Japek dibuka 12 Desember 2019 kemarin, setelah diresmikan Presiden Joko Widodo.
2. Masih Gratis Hingga Liburan Natal dan Tahun Baru Usai
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan operasional tol layang Jakarta-Cikampek masih akan digratiskan sejak dibuka hingga liburan berakhir atau hingga tarif telah ditentukan. Sebab, penentuan tarif butuh diskusi mendalam agar tidak memberatkan masyarakat namun tetap memberi return pada investor.
"Gratisnya sampai liburan selesai, awal tahun berlaku tarif," ujarnya.
3. Tidak Punya Pintu Gerbang Tengah, Rest Area dan Pom Bensin
Operasional tol layang Japek hanya diperuntukkan bagi perjalanan jarak jauh, karena tol ini tidak punya gerbang masuk dan keluar di tengah seperti tol pada umumnya.
Tol layang Japek juga tidak memiliki rest area atau pom bensin, karena memang didesain untuk perjalanan non stop selama di atas sana.
4. Rawan Angin Kencang
Selain itu, pengendara juga perlu memperhatikan kecepatan kendaraannya, karena angin yang datang dari satu sisi berpotensi membuat mobil terdorong. Kecepatan maksimalnya ialah 60 km per jam.
5. Dijaga Petugas Tiap 40 Meter Saat Nataru
Pada waktu jelang Natal dan Tahun Baru yang sudah diperkirakan, petugas pengatur lalu lintas akan melakukan penjagaan di tiap 40 meter untuk mengantisipasi insiden dan kejadian yang tidak diinginkan. Penambahan keamanan juga dilakukan dengan penambatan CCTV dan penyediaan tangga darurat (untuk manusia) sebanyak 8 tangga di tiap titik u-turn.
Tarif Tol Layang Jakarta-Cikampek
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkkan akan meresmikan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevted sepanjang 36,4 kilometer (Km) pada siang ini, Kamis (12/12). Setelah diresmikan, rencananya jalan tol layang ini baru mulai beropasi pada 20 Desember 2019 mendatang.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Sugiyartanto mengatakan untuk besaran tarif jalan tol layang sendiri masih akan diperhitungkan. Mengingat pihaknya ingin melihat sejauh mana kendaraan yang akan melintasi jalan tol layang terpanjang se-Indonesia tersebut.
"Baru dihitung (tarifnya) masih kita diskusikan karena perlu ada model yang lewat atas berapa persen stimulasinya," katanya saat ditemui di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (12/12).
Secara besaran pihaknya juga masih ingin melihat respon dari masyarakat setalah dioprasikan dan diuji cobakannya jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek. Setelah itu baru pihaknya melakukan pembahasan tarif untuk difungsikan secara oprasional.
"Penetapan tarifnya nanti setelah finalisasi kan ada hitung-hitungannya yang tau tarif biasanya konseptornya," katanya.
Sementara itu dia menambahkan, jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek khusus diperuntukan untuk kendaraan jarak jauh. Sehingga, ini menjadi alternatif bagi masyarakat Jakarta yang ingin melintas ke arah Bandung.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
No comments:
Post a Comment