Liputan6.com, Jakarta Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan sumber daya manusia Indonesia khususnya pendidikan vokasi. Hal ini diwujudkan melalui peningkatan alokasi anggaran hingga nyaris tiga kali lipat.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman mengatakan, untuk 2019 pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan vokasi senilai Rp 17,2 triliun sebagai bagian dari program revitalisasi pendidikan vokasi untuk peningkatan kualitas SDM dalam menghadapi dunia kerja.
“Dana tersebut disalurkan melalui enam kementerian yakni Kemenaker, Kemenhub, Kemenristekdikti, Kemendikbud, Kemenperin dan Kemenpar. Bentuknya beragam mulai dari pelatihan, diklat, revitalisasi sarana-prasarana pendidikan, hingga peningkatan kualitas pengajar," ujar dia di Jakarta, Selasa (4/9/2018).
Dia mencatat, alokasi bagi pendidikan vokasi senilai Rp 17,2 triliun merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir. Pada 2014 pemerintah menganggarkan Rp 4,5 triliun sementara pada 2015 mencapai Rp 6,8 triliun.
Menurut dia, untuk 2019, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) akan menyelenggarakan pelatihan bagi 235 tenaga kerja, peningkatan kompetensi bagi 6.711 instruktur, sertifikasi bagi 526 tenaga kerja, program magang di dalam dan di luar negeri bagi 203 ribu orang, serta 1.000 Balai Latihan Kerja komunitas dan pesantren.
Sementara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan meningkatkan kualitas layanan pendidikan diklat vokasi di 26 lembaga yang ditargetkan dapat memberikan manfaat langsung bagi sedikitnya 481 ribu peserta didik.
from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2PAA2RL
No comments:
Post a Comment