Liputan6.com, Jakarta Penyakit usus buntu merupakan peradangan yang terjadi pada usus buntu atau apendiks. Usus buntu merupakan organ berbentuk kantong kecil dan tipis yang terhubung oleh usus besar.
Ketika menderita radang usus buntu, penderita dapat merasa nyeri di perut kanan bagian bawah. Apabila dibiarkan akan mengakibatkan infeksi menjadi serius dan menyebabkan usus buntu pecah sehingga menimbulkan keluhan berupa rasa nyeri hebat hingga membahayakan nyawa.
Penyebab penyakit usus buntu diakibatkan oleh sumbatan pada usus buntu, baik sebagian atau total. Sumbatan bisa terbentuk oleh apa saja. Sumbatan yang terjadi menyeluruh merupakan kondisi darurat dan perlu segera ditangani dengan tindakan operasi.
Kendati demikian, tetap ada makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh penderita usus buntu. Ada beberapa pantangan makanan dan minuman untuk penderita usus buntu yang tidak boleh dilanggar.
Berikut lima pantangan makanan dan minuman yang perlu dihindari penderita usus buntu setelah operasi yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (4/12/2019).
Makanan Pedas
Cita rasa pedas pada makanan dikenal mampu meningkatkan keinginan untuk makan lebih lahap. Beberapa orang merasa tanpa cabai atau tanpa rasa pedas pada makanan akan membuat rasanya menjadi hambar atau tidak menggugah selera.
Namun, makanan pedas perlu dihindari dulu untuk sementara waktu guna memberikan kesempatan usus dalam memulihkan kondisinya. Pasalnya makanan yang mengandung cabai dan lada akan membuat asam lambung naik, sehingga perut bagian atas menjadi tidak nyaman.
Salah satu rasa yang kerap muncul adalah mual. Apabila sudah mual, muntah pun tidak bisa tertahankan. Padahal, kontrasksi yang ditimbulkan saat muntah dapat memicu komplikasi lain pasca usus buntu.
Makanan Tinggi Lemak dan Gas
Selama masa pemulihan atau sekitar 7-10 hari pertama, penderita usus buntu tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi lemak. Hal ini dikarenakan makanan tersebut justru akan menyebabkan tersisanya lemak atau lemak menempel di bagian usus yang baru saja di operasi.
Makanan tinggi lemak juga akan berisiko memicu diare. Begitu juga makanan mengandung banyak gas; selada, brokoli, dan kacang-kacangan dapat membuat perut menjadi kembung.
Dua jenis makanan tersebut perlu dihindari agar diare dan perut kembung tidak terjadi pada kamu. Hindari kedua jenis makanan tersebut jika kamu baru saja melakukan operasi.
Makanan dengan Serat Tinggi
Pada kondisi tubuh normal, buah dan sayuran dengan serat tinggi sangat dibutuhkan dan sangat bermanfaat untuk sistem pencernaan. Namun, berbeda halnya jika kamu sedang dalam masa pemulihan usus buntu.
Jenis buah dan sayur dengan serat tinggi justru harus kamu jauhi terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan usus sedang tidak mampu mencerna makanan berserat secara maksimal. Apabila serat tidak tercerna dengan baik justru akan meninggalkan residu yang akan membuat usus lebih sempit dan akhirnya membuat perut terasa nyeri atau peradangan bisa timbul kembali.
Makanan dan Minuman Tinggi Gula
Rasa manis dirasa mampu mengembalikan suasana hati kamu menjadi lebih baik dari rasa tidak nyaman pasca operasi. Namun, kamu perlu berhati-hati. Pasalnya makanan dan minuman manis tinggi gula dapat membuat tinja keluar lebih cepat dari pencernaan.
Kondisi ini tentunya tidak baik buat usus kamu yang masih dalam masa peenyembuhan. Untuk tetap mewujudkan keinginan konsumsi makanan manis, kamu bisa menggantinya dengan buah-buahan yang rendah serat. Misalnya seperti pisang, melon, blewah, atau semangka.
Buah-buahan tersebut kaya air, menyegarkan, dan tidak punya serat terlalu banyak. Jadi, kamu tidak perlu takut perut akan kontraksi setelahnya.
Minuman Berlakohol
Pantangan minuman untuk penderita usus buntu terakhir adalah minuman beralkohol. Meskipun alkohol dapat mengurangi efek rasa sakit atau tidak nyaman, namun minuman beralkohol justru akan memberikan dampak negatif untuk sistem pencernaan kamu.
Dengan mengetahui pantangan makanan dan minuman untuk penderita usus buntu, kamu bisa mencegah kambuhnya masalah peradangan tersebut. Apabila kamu masih merasakan nyeri setelah operasi, kamu perlu memeriksakannya ke dokter.
No comments:
Post a Comment