PCD (Pitch Circle Diameter) adalah diameter pola baut pada roda. Kalau Anda perhatikan, jarak antar baut di roda, bisa berbeda pada setiap merek. Misalnya mobil A memiliki empat baut dengan ukuran PCD 100 mm (atau biasa disebut dengan PCD 100 saja), sedangkan mobil B memiliki PCD 114. Jangan harap kedua mobil tersebut bisa berbagi pelek. Karena itu, produsen pelek biasanya menyediakan beragam pilihan PCD dan jumlah baut. Banyak yang memodifikasi jumlah baut roda ataupun PCD-nya agar bisa memasangkan pelek idaman, atau bahkan ada yang bisa menyesuaikan jumlah dan PCD baut di pelek itu sendiri.
Hal itu terserah saja, meski kami tidak pernah menyukai perubahan seperti ini. Bukan apa-apa, seperti yang disebutkan tadi, ban dan pelek adalah dua hal yang menjadi satu kesatuan, dan benda pertama yang akan 'merasakan' benturan dari permukaan jalan. Perubahan PCD, perubahan jumlah baut, hingga memodifikasi pelek memiliki berbagai resiko karena merubah kekuatan dan geometri sistem penggerak. Anda tentunya tidak mau kalau tiba-tiba pelek pecah, atau jadi bahan tertawaan karena ban menggelinding menjauhi mobil, bukan? Selain jadi bahan tertawaan, nyawa juga jadi taruhannya.
Perhatikan Bobot Pelek
Bobot pelek tidak bisa dianggap enteng karena berbagai hal. Kita mulai dari yang paling sederhana. Dari sisi pengemudi, kalau terjadi pecah ban, pelek berat akan semakin membuat repot. Sesederhana itu? Ya. Tapi lebih dari itu, bobot pelek juga berpengaruh pada keselamatan dan efisiensi bahan bakar. Setiap pabrikan menghitung bobot dan ukuran ban serta pelek yang pas. Baik dari sisi teknis, maupun ekonomis.
Sisi teknis disini berhubungan dengan berbagai hal, tapi kita ambil yang paling sederhana saja yaitu pengereman. Bayangkan seberapa besar daya rem (standar, bawaan pabrik) yang diperlukan untuk menghentikan mobil dengan pelek dan ban standar, kemudian jika pelek berdiameter besar, memiliki bobot yang berat, serta ban yang juga lebih besar dan tentunya lebih berat, bagaimana efeknya terhadap rem mobil Anda?
Tentu, pengereman akan tetap membuat mobil Anda berhenti. Namun berapa jarak dan waktu yang diperlukan dengan menggunakan pelek aftermarket yang berat, itu yang harus diperhatikan. Kalau memang berniat mengganti dengan pelek yang lebih berat, pastikan Anda sambangi bengkel langganan untuk melakukan kalibrasi ulang terhadap daya pengereman. Hal lainnya adalah faktor ekonomis, dari sisi kita sebagai pengendara. Ban dan pelek yang berat akan membuat mesin bekerja ekstra, hanya untuk menggerakan roda. Mesin yang dipaksakan tentu saja akan membuat bensin lebih boros. Jadi, pikirkan dulu sebelum mengganti pelek dan ban.
Sumber: Oto.com
from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2JoU1B9
No comments:
Post a Comment