Pages

Wednesday, September 12, 2018

Tanggapan Menaker Hanif Dhakiri Tentang Nilai Rupiah

Liputan6.com, Depok Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M. Hanif Dhakiri, membahas tentang nilai rupiah yang sedang melemah saat menghadiri Konferensi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC-NU) Cipayung, Kota Depok Tahun 2018 di Pondok Pesantren Arrahmaniyah, Pondok Terong, Cipayung, Depok, Jawa Barat, Selasa (11/9/2018). Menurutnya, berdasarkan data yang dimiliki, kondisi rupiah di sektor industri dan sektor lain masih cukup aman.

"Kondisi kita tak seperti saat mengalami krisis 1997-1998. Jadi secara ekonomi, data dan fakta kita masih aman, sehingga industri masih terus kita genjot terutama yang berorientasi ekspor," ujar Hanif.

Ia melanjutkan, investasi juga dapat terus digenjot. Pasalnya, kini Indonesia telah menjadi negara yang layak dan menjanjikan untuk investasi. Saat investasi masuk, berarti tercipta lapangan kerja baru.

"PR kita bagaimana membuat iklim ketenagakerjaan menjadi lebih baik, sehingga bisa membuat para pekerja dan pengusaha nyaman," ucap Hanif.

Tak kalah penting imbuhnya, menciptakan lebih banyak tenaga kerja yang memiliki keterampilan untuk mengisi kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang. Selama ini, banyak lowongan kerja di Indonesia yang tidak terisi tenaga kerja karena adanya gap skill.

"Skill yang tak nyambung di luar pasar kerja. Karena itu, penciptaan tenaga kerja skill dan link and match antara pendidikan dan kebutuhan di pasar kerja harus terus digenjot," kata Hanif.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya pun mendorong warga Nahdlatul Ulama (NU) ikut berperan membantu pemerintah dalam menghadapi masalah pengangguran, kemiskinan, ketimpangan sosial, dan akses pendidikan yang relatif terbatas.

"NU ikut berperan agar peningkatan pendidikan di masyarakat melalui sekolah-sekolah kita, ekonomi, dan keterampilan masyarakat bisa berkembang melalui berbagai inisiatif yang bisa dilakukan," ujar Hanif.

Menurutnya, selain menjalankan peran-peran keagamaan, NU juga harus masuk ke dalam peran pendidikan, sosial, dan ekonomi sesuai kapasitas organisasi.

"NU bisa terus berkembang dalam peran-peran bidang keagamaan dan kemasyarakatan menghadapi berbagai tantangan dari zaman sekarang," ucap Hanif.

Ia mencontohkan, di tengah tantangan keagamaan di masyarakat yang sedang meningkat saat ini, NU harus melakukan kanalisasi. Tujuannya, agar sebagian masyarakat yang sedang meningkat keagamaannya bisa memperoleh panduan yang baik dan benar. Dengan begitu, masyarakat bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Tak kalah penting ikut mendorong peningkatan kualitas SDM di lingkungan warganya. Bisa juga membantu pemerintah untuk terus menekan angka kemiskinan," kata Hanif.

(*)

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2x6XkIj

No comments:

Post a Comment