Memang cakupannya tidaklah terlampau luas. Tapi pasar Inggris cukup menggambarkan perkembangan otomotif dunia. Yang pada realitanya, mobil zaman sekarang semakin diisi oleh fitur elektronik pengganti mekanis. Semua itu didasari atas peningkatan kenyamanan dalam penggunaan.
Hampir semua merek mobil premium sudah beralih ke EPB. Beberapa masih menggunakan rem parkir di kaki, atau tuas biasa untuk mobil sport. Investigasi CarGurus menemukan Audi, Jaguar, Land Rover, Lexus, Mercedes-Benz dan Porsche sudah tidak lagi pakai rem tangan konvensional di semua modelnya.
Fakta yang nyaris serupa, sebetulnya juga ditemui di pasar otomotif Indonesia. Hampir semua merek punya fitur EPB di dalam lineup jualan APM. Bahkan merek se-mainstream Toyota dan Honda pun juga ada. Hanya model entry level sampai menengah yang tetap menggunakan rem tangan biasa. Dan benar juga apa kata CarGurus, Suzuki di Indonesia tidak ada yang pakai EPB.
Karakter konsumen bisa menjadi penentu kemajuan teknologi sebuah kendaraan. Jika mayoritas pasarnya masih belum melek teknologi maju, tentu pabrikan mempertimbangkan untuk tidak memasarkan produk yang terlalu canggih.
Jika melihat kebutuhan dasar, fungsi EPB maupun rem tangan biasa sejatinya sama saja. Yang berbeda cuma mekanisme kerja. Fitur EPB tinggal menarik dan menekan tuas kecil tanpa perlu tenaga ataupun usaha berlebih seperti tuas rem tangan jadul. Tuas EPB mengaktifkan motor kecil yang mengunci rem belakang. Makanya terdengar suara motor bekerja ketika EPB aktif.
Keuntungan lain, desain interior jadi terlihat mewah dan rapi, tanpa ada tuas rem tangan panjang. Selain itu, EPB biasanya sepaket dengan fitur elektrik lain seperti automatic hill-hold yang mampu posisi mobil saat beranjak jalan di tanjakan. Akankah era kepunahan rem tangan segera tiba? Mungkin saja, tapi belum untuk Indonesia dan pasar negara berkembang lain.
Sumber: Oto.com
from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2QENu8N
No comments:
Post a Comment