Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan menteri dan pimpinan lembaga di bidang ekonomi pada Senin (3/8/2018) sore. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, dalam pertemuan dibahas persoalan nilai tukar rupiah dan kondisi terkini perekonomian Indonesia.
"Hari ini kami bersama-sama Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dua Menko, dan Mendag melaporkan ke Presiden mengenai kondisi terkini ekonomi Indonesia," kata Sri Mulyani di Istana Kepresidenan Jakarta usai pertemuan.
Turut dibahas mengenai pergerakan inflasi dan stabilitas harga pangan dalam negeri. Termasuk dinamika ekonomi global dan krisis yang menimpa Argentina.
"Kami melihat pergerakan global, kami terus waspadai karena dinamika yang berasal dari sentimen Argentina ini tinggi sekali dan kadang dikombinasikan dengan kondisi di negara emerging yang lain," ujarnya.
Guna mengantisipasi tekanan global terhadap nilai tukar dan perekonomian Indonesia, pemerintah telah mempersiapkan langkah-langkah khusus.
Di antaranya, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus melakukan koordinasi dalam menghadapi gejolak nilai tukar rupiah.
"Dari dalam negeri langkah pemerintah dari otoritas moneter dan OJK akan disinergikan. Koordinasi dari sisi informasi, langkah demi stabilitas akan terus di-share sehingga kami terus lakukan penyesuaian kalau memang akan dilakukan," jelasnya.
Dalam pertemuan tertutup yang dilakukan Jokowi di Istana Merdeka Jakarta sore ini, selain Sri Mulyani hadir juga Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution. Selain itu, ada Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2CdI55r
No comments:
Post a Comment