Liputan6.com, Texas - Seorang pria bersenjata melakukan aksi penembakan di sebuah gereja di Texas. Secara sadar, ia dengan fatal menembak dua jemaat anggota gereja yang menghadiri kebaktian pagi pada saat itu. Namun kemudian, seorang anggota kongregasi bersenjata menembak mati pelaku.
Pria bersenjata itu berdiri dari bangku di Gereja West Freeway Christ di White Settlement, pinggiran kota Fort Worth, mengeluarkan senapannya dan memulai aksi penembakan.
Dilansir dari BBC, Senin (30/12/2019), polisi mengatakan mereka masih berusaha untuk menentukan motif penyerang.
Kepala Polisi Pemukiman Putih JP Bevering memuji "tindakan heroik" dari mereka yang menghadapi penyerang.
Penembakan itu terjadi sekitar pukul 11:50 (17:50 GMT), selama kebaktian pagi. Layanan ini disiarkan langsung di media sosial.
Kronologi Kejadian
Rekaman video yang ada menunjukkan pria bersenjata itu berdiri dari bangkunya dan kemudian berbicara kepada seorang pria di dekatnya, yang memberi isyarat kepada jemaat lain. Pria bersenjata itu kemudian menembaki target yang dia tuju.
Pria bersenjata itu kembali menembak pada pria yang diajaknya bicara, sebelum seorang anggota sidang yang merupakan seorang penjaga keamanan membalas tembakan dengan pistol, segera menindak penyerang.
Beberapa anggota gereja lainnya juga menggunakan pistol dan mengarahkannya ke penyerang. Tidak jelas dari rekaman video apakah ada anggota paroki bersenjata lainnya yang melepaskan tembakan.
Dua pengunjung gereja yang menjadi korban penembakan kemudian dilarikan ke rumah sakit, kata polisi.
Teriakan Jemaat Gereja Lainnya
Anggota-anggota jemaat yang memenuhi gereja terlihat di tayangan langsung merunduk di belakang bangku sambil berteriak histeris.
Jack Cummings, seorang pendeta di gereja itu, mengatakan kepada New York Times bahwa pria bersenjata itu "bertindak mencurigakan" dan menarik perhatian tim keamanan gereja.
Tim keamanan yang terdiri dari sukarelawan gereja memiliki izin untuk membawa senjata api. "Mereka menyelamatkan banyak nyawa hari ini karena hal ini akan menjadi pembantaian," kata Cummings.
Gubernur Texas Greg Abbott menyebut penembakan itu sebagai "tindak kejahatan yang sadis".
"Tempat-tempat ibadah dimaksudkan untuk jadi tempat yang suci, dan saya bersyukur untuk anggota gereja yang bertindak cepat untuk menjatuhkan penembak dan membantu mencegah lebih banyak nyawa hilang," katanya dalam sebuah pernyataan.
Seorang saksi, Isabel Arreola mengatakan kepada penyiar lokal CBS DFW: "Itu adalah hal yang paling menakutkan. Anda merasa hidup Anda bergerak dengan sangat cepat. Saya sangat khawatir dengan anak saya."
Pada bulan September, undang-undang baru mulai berlaku di Texas yang mengizinkan pemilik pistol berlisensi untuk membawa senjata ke tempat-tempat ibadah.
No comments:
Post a Comment