Pages

Tuesday, November 20, 2018

Djarot: Walau Sudah Wafat, Bung Karno Terus Hidupi Warga Blitar

Bagi Djarot, tempat itu terasa istimewa karena ialah yang membangun lapangan parkir itu saat masih menjabat pada 2003. Ia juga mempercantik tempat tersebut dengan sejumlah pohon yang ditanam teratur.

Pohon-pohon itu kini telah berusia 15 tahun serta tinggi dan rindang, sehingga meneduhi lapangan parkir dari panas matahari.

"Dulu tempat ini adalah kantor kecamatan. Lalu saya pindah kantornya, supaya tempat ini menjadi lahan parkir sekaligus pedagang ditata berjualan di dalam kios," ungkap Djarot.

Saat pertama menjabat sebagai Wali Kota Blitar pada tahun 2000, makam Sukarno sempat ditutup dengan kaca tebal tahan peluru oleh rezim Orde Baru. Oleh Djarot, kaca itu dibongkar demi mendekatkan Sukarno dengan rakyatnya.

Selain membenahi kompleks makam, ia juga membangun pusat kerajinan dan UKM.

Djarot menyadari, Blitar tak mungkin hidup dari investasi besar seperti pabrik-pabrik manufaktur. Maka, investasi yang disasar adalah investasi rakyat kecil yang berjualan dengan jumlah banyak.

"Di Blitar tak ada demo buruh. Karena semua berwiraswasta. Inilah wiraswasta yang dihidupi Bung Karno. Saya bangga dengan Blitar. Ekonomi kerakyatan tumbuh pesat dan disini mampu mensuplai 30 persen telur nasional," ujar Djarot.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2Ki4zCr

No comments:

Post a Comment