Liputan6.com, Jakarta Pasca gempa besar bermagnitudo 7.4 yang disusul tsunami setinggi 3 meter di Donggala, Sulawesi Tengah pada 28 September 2018, Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan lebih dari 91 gempa susulan terjadi pada Sabtu (29/9/2018). Kondisi tersebut berdampak pada akses menuju Palu dan Donggala lumpuh, infrastruktur rusak parah, saluran telekomunikasi dan listrik terganggu.
Data dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) jumlah korban jiwa gempa Palu dan Donggala hingga Sabtu (29/9/2018) sore yakni 348 korban jiwa. Saat ini pemerintah melalui BASARNAS, BNPB, aparat keamanan dan kementerian terkait tengah melakukan respons tanggap bencana.
“Banyak bangunan, gedung, kantor, dan rumah-rumah rusak parah. Termasuk beberapa jalur transportasi terputus. Saat ini masyarakat tinggal di tempat pengungsian, atau membuat tenda sementara di sekitar wilayah tinggal mereka,” ujar Minah, salah satu staf Wahana Visi Indonesia (WVI) di Palu, dalam rilis pers yang diterima Liputan6.com.
Menurut Minah, gempa yang melanda Palu dan Donggala juga menyebabkan bangunan kantor WVI ikut rusak. Saat ini, tenda, air minum, makanan, beserta obat-obatan merupakan kebutuhan mendesak yang diperlukan, tambahnya.
from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2NVfvLH
No comments:
Post a Comment